Sabtu, 21 Januari 2012

Align the perception IN THE COMMUNITY ON CHEMICALS
Did have think by us whether it's chemicals? What are all dangerous chemicals? Where we can found these chemicals?Above questions are sometimes ejected by many people, but it is very unfortunate occurrence of any perception or any allegation that, arising statement that all hazardous chemical substances.Even if a product is marketed to be in demand by consumers is labeled "Free from chemical substances" or "without chemicals".Well...! Is it true that all chemicals are dangerous? The answer is "NO". Keep in mind, understanding the chemical is a chemical element which element it can not be subdivided into smaller substances, or can not be converted into other chemical substances by ordinary chemical methods. While the smallest of the constituent elements are atoms.Well, now where is all that harmful chemicals? Based on the above understanding. The water that we use everyday, is also a chemical called H2O, while the air we breathe is also an O2 chemicals and salt used for cooking is a chemical NaCl.Everything in this earth is a chemical, a chemical element, and contains its constituent atoms.If the so-called harmful chemicals, it's wrong. But what causes some dangerous chemicals? The answer, is depending on the nature of its constituent elements. The definition of a hazardous nature of the elements, when the substance can be carcinogenic (cancer causing substance) or the substance is toxic (poisonous) to sentient beings.One example, still remember the murder of human rights activist Munir was poisoned his food while on the plane. Toxins that kill Munir is toxic because it contains elements of As2O3 arsenic compounds capable of inhibiting the production of ATP, a source of energy for living cells, through various mechanisms. In the Krebs cycle enzyme pyruvate dehydrogenase inhibits arsenic, so that ATP synthesis is reduced and instead increase the production of hydrogen peroxide. Hydrogen peroxide is an oxidizing highly reactive to living cells, then the fact that living cells are attacked. Cells that are attacked arsenic will experience necrosis and death immediately.But, keep in mind not all the same compound containing arsenic is poisonous. Arsenic in everyday life (outside of the poison-poison) materials used for pesticides in fruits. Gallium arsenic semiconductor materials can be used as an electrical circuit. In medicine, arsenic also have a special place. In ancient times even once used arsenic as a cure syphilis, namely Salvarsan.



By : Sherli Hermanita (0910412026)

Arti, Ragam dan Fungsi BAHASA


APA BAHASA ITU? Sepuluh Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.
Daftar Pustaka
Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.
Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1989.
Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.
Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.
Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan Tulisan diposting dari situs www.rayakultura.com. 12/05/2005 .
Soejono, Ag. Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu1983.
Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs www.siaksoft.com. 16/01/2006. Tarigan,
Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta. 1986.
Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981.
Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.
Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.


Ragam bahasa dapat didefinisikan sebagai kevariasian bahasa dalam pemakainya sebagai alat komunikasi. Kevariasian bahasa ini terjadi karena beberapa hal, seperti: media yang digunakan, hubungan pembicara, dan topik yang dibicarakan.

A.    Ragam Bahasa Lisan dan Tulis
Berdasarkan media atau sarana pemakaianya, ragam bahasa dibedakan atas ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Ada yang mengatakan ragam bahasa tulis merupakan ragam bahasa lisan yang divisualkan atau dituliskan. Pendapat tersebut sesungguhnya ada benarnya tetapi tidak banyak salahnya karena tidak semua ragam bahasa lisan dapat dituliskan dan sebaliknya juga. Ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara ragam bahasa tulis dan lisan misalnya: (1) ragam lisan memerlukan orang kedua sebagai lawan berbicara sedangkan tulis tidak harus, (2) fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) tidak selalu dinyatakan dalam ragam lisan karena memang dalam raga ini penggunaan bahasa sudah dibantu dengan situasi/ konteks, mimic pembicara, gerakkan, pandangan dan lain sebagainya, sedangkan dalam ragam tulis hal tersebut tidak ada atau diperlukan fungsi gramatikal yang lebih lengkap agar lawan bicara (pembaca tulisan) dapat memahami informasi yang disampaikan dengan jelas dan benar, (3) ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu, sedangkan ragam tulis tidak terikat, dan (4) ragam lisan dipengaruhi oleh panjang pendek dan tinggi rendah suara sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf miring dll. Dengan demikian dapat didefinisikan ragam lisan dan ragam tulis sebagai berikut:

1.      Ragam bahasa lisan
Ragam bahsa lisan merupakan ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
2.     Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis merupakan ragam bahasa yang pemakaiannya melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur agar dapat dipahami dengan mudah dan benar.  Ragam bahasa tulis memiliki kaidah yang baku dan teratur seperti tata cara penulisan (ejaan), tata bahasa, kosa kata, kalimat dll. Dapat dikatakan ragam bahasa tulis menuntut adanya adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca.
B.     Ragam Baku dan Tidak Baku
Ragam baku merupakan ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaanya. Sedangkan ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh cirri-ciri menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam bahasa baku memiliki sifat yaitu kemantapan dinamis, cendekia dan seragam. Kemantapan diartikan sebagai kesesuaian dengan kaidah bahasa dan dinamis yaitu tidak kaku atau tidak kaku. Bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi yang lebih sering terlibat di dalamya adalah kaum terpelajar. Dan bersifat seragam karena pada dasarnya pembakuan bahasa merupakan proses penyeragaman bahasa. Agar dapat dipakai dan dimengerti setiap orang pemakainya.
C.     Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan
Dengan adanya dua jenis ragam bahasa di atas yaitu ragam lisan dan tulis, dan ragam baku dan tidak baku  muncul sebuah ragam bahasa yang lain yaitu ragam baku tulis dan ragam baku lisan. Kedua ragam ini memiliki konsep yang sama dengan ragam di atas.
Ragam baku tulis merupakan ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah. Ragam baku tulis berpedoman pada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman umum pembentukan istilah, dan KBBI. Sedangkan untuk ragam baku lisan adalah bagaimana menggunakan ragam bahasa baku seperti di atas dalam situasi lisan. Hal yang menentukan baik tidaknya ragam baku lisan seseorang adalah banyak sedikitnya pengaruh dialek atau logat bahasa daerah pembicara. Jika bahasa yang digunakan atau logat yang digunakan masih sangat menunjukan bahasa atau logat bahasa daerah maka dapat dikatakan bahasa baku lisan pembicara tersebut masih kurang baik.
D.    Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam social dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakantan bersama dalam lingkungan social yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam social membedakan penggunaan bahasa berdasarkan hubungan orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya, serta tingkat status social orang yang menjadi lawan bicara. Ragam social ini juga berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan. Sebagai contoh orang takkan sama dalam menyebut lawan bicara jika berbicara dengan teman dan orang yang punya kedudukan social yang lebih tinggi. Pembicara dapat menyebut “kamu” pada lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan melakukan itu jika berbicara dengan orang dengan status social yang lebih tinggi atau kepada orang tua.
Ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam professional merupakan ragam bahasa yang diakitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Sebagai contoh yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi dll. Kesemuaan ragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri.

Rabu, 01 Juni 2011

Properties of Aluminium or Aluminum (Al)


Important properties owned aluminum that is widely used as engineering material:
- Weight type lightweight (only 2.7 g / cm ³, while the iron ± 8.1 g / cm ³)
- Good corrosion resistance
- Electrically conductive and good heat
- Easy fabrication / in form
- Its strength is low but the integration
(alloying) strength can be improved

The nature of corrosion of the aluminum material obtained by the formation of a layer of aluminum oxide (Al2O3) on the aluminum surface. This layer is made of Al corrosion resistant but also difficult to weld, because of differences in melting point (melting point).
Aluminum generally melt at temperatures of ± 600 degrees C and fused aluminum oxide at temperatures of 2000oC.

The strength and hardness of aluminum is not so high with the integration and heat treatment can be improved strength and hardness. Aluminium of commercial purity always contain non ± 0.8% is usually in the form of iron, silicon, copper and magnesium.

Other properties mnguntungkan of aluminum is very easily fabricated, can be poured (cast) by pouring anything.
Can be deforming in a way: rolling, drawing, forging, etc. extrusi. Become a complicated shape though.

History

(Latin: alumen, alum) The ancient Greeks and Romans used alum as a liquid cover pores and sharpeners of the coloring process. In 1761 de Morveau submit names to the base alum alumine and Lavoisier, in 1787, guessing that this is a metal oxide that has not been found.

Wohler is generally referred to as the scientist who succeeded in isolating this metal in 1827, although not pure aluminum have been successfully prepared by Oersted two years earlier. In 1807, Davy gave a proposal to name this metal aluminum (although not yet found the time), although in the end agreed to replace it with aluminum. The last name is the same as the many other elements that end with "ium".

Aluminum is also the spelling used in America until 1925 when the American Chemical Society decided to replace it with aluminum. To further the latter spelling is used in their publications.

Source


Method to retrieve the metal aluminum is by electrolysis alumina dissolved in cryolite. This method was discovered by Hall in the U.S. in 1886 and at the same time by Heroult in France. Cryolite, a natural ore found in Greenland today no longer used commercially to produce aluminum. His replacement is made cariran which is a mixture of sodium, aluminum and calcium fluoride.

Aluminum is the metal most commonly found in the earth's crust (8.1%), but never found free in nature.
Besides the minerals mentioned above, it is also found in granite and other minerals.
The properties

Pure aluminum, silver-white metal having the desired characteristics of the metal. He is light, not magnetic and not easily spattered, is the second easiest in terms of metal forming, and sixth in terms of ductility.
Usefulness

Aluminum is widely used as kitchen appliances, construction materials and metal dimanan thousands of other applications that are easy to make, strong and lightweight is required.

Although only 60% electrical conductivity of copper, but he used as material for light transmission.
Pure aluminum is very soft and not strong. But it can be mixed with copper, magnesium, silicon, manganese, and other elements to form a profitable properties.

This alloy is important usefulness in the construction of modern aircraft and rockets. The metal is evaporated in vacuum forming if the layer which has a high reflectivity for visible light and heat radiation. This layer underneath to keep the metal from oxidation process so as not to reduce the value of the coated metal. This layer is used to protect the glass telescopes and other uses.
Compound

Compounds that have great usefulness is aluminum oxide, sulfate, and the potassium sulfate solution. Aluminum oxide, alumina appears naturally as ruby, sapphire, corundum and Emery and used in the manufacture of glass and furnace heating.



Aluminum alloy
In a state of pure aluminum is too soft, low strength to be used in various engineering purposes.
By integrating techniques (alloying), these properties can be repaired, but often reduced corrosion resistance as well as tenacity.

A little manganese, silicon and magnesium, is still not a lot to reduce the corrosion resistance, but zinc, iron, tin, and copper is drastically lower the corrosion resistant properties.
Aluminum alloys can be divided into 2 groups:
1. Wronglt Aluminum alloy (sheet)
2. Costing aluminum alloy (cast bar)

 
Aluminum (or aluminum, aluminum, aluminum, alminium) is a chemical element. Coat aluminum is Al, and atomic number 13. Aluminum is the most abundant metal.

Aluminum is not the kind of heavy metal, but an element which amounted to about 8% of the earth's surface and the third most abundant. Aluminum contained in the use of food additives, antacids, buffered aspirin, astringents, nasal sprays, antiperspirants, drinking water, automobile exhaust, tobacco smoke, use aluminum foil, cookware, cans, ceramics, and fireworks.

Aluminum is a good electrical conductor. Light and strong. It is also a good conductor for heat. Can be hammered into sheets, drawn into wire and extruded into bars with a variety of cross-section. Corrosion resistant.

Aluminum is used in many ways. Most of it is used in high-voltage cable. Also widely used in window frames and fuselage. Found in the house as a pan, soft drink bottles, milk bottle caps, etc.. Aluminum is also used to coat the car lights and compact disks.

Rabu, 29 September 2010

WATER, SOLUTION AND BUFFER


SECOND - PAPER TASK

 
WATER, SOLUTION AND BUFFER

Referensi;
1.       Biochemical Calculation
2.       Biochemistry & Genetics - Pretest Self-Assessment & Review 

Tugas .
Selesaikan problem dibawah
a.       Berapa gram NaOH(s) yang dibutuhkan untuk membuat 250 mL larutan 0,04 M. Tentukan konsentrasi dari larutan ini dalam satuan N, g/Liter, mg% dan osmolaritas.
b.      Berapa mL 4 M H2SO4 yang dibutuhkan untuk membuat  2 L  larutan H2SO0,002 M.
c.       Tentukan kekuatan ion (ionic strength) dari 0.03M larutan Fe2(SO4)3
d.      Saudara diberi HCl pekat (28% b/b), Specific gravity =1.15). Buatlah 2 Liter larutan 0,5 M HCl dari HClpekat yang saudara punyai.
e.      Hitung 1. Molalitas dari HCl pekat (28% b/b), Specific gravity =1.15), 2. Hitung fraksi mol didalam larutan.
f.        Spesifik volume dari amonimum sulfat  (solid) adalah 0,565 mL/g. Kelarutan ammonium sulfat pada 0C adalah 706 g/1000g air. Hitung (a) konsentrasi ammonium sulfat didalam larutan jenuh pada 0C dan (b) jumlah ammonium sulfat yang harus ditambahkan pada 0C kedalam 750 mL dari larutan  “40%-jenuh” untuk membuat nya 60%-jenuh).
g.       Berapa mililiter dari larutan ammonium sulfat jenuh yang harus ditambahkan kedalam 40 mL larutan 25% jenuh untuk membuat larutan 70% jenuh?. Dianggap bahwa volumenya bertambah.   
107. Water, which constitutes 70% of body weight, may be said to be the “cell solvent.” Which of the following properties of water most contributes to its ability to dissolve compounds? a. Strong covalent bond formed between water and salts
b. Hydrogen bond formed between water and biochemical molecules
c. Hydrophobic bond formed between water and long-chain fatty acids
d. Absence of interacting forces
e. Fact that the freezing point of water is much lower than body temperature

97. A solution of acid is prepared for cleaning surgical instruments by
adding 0.5 L of 2 mM hydrochloric acid (HCl) to 0.5 L of pure water,
which has a hydrogen ion concentration of 107 M. The initial pH of the
pure water, then the pH after adding the HCl, are
a. 7, then 3
b. 7, then 4
c. 7, then 1
d. 14, then 3
e. 14, then 4

98. The greatest buffering capacity at physiologic pH would be provided
by a protein rich in which of the following amino acids?
a. Lysine
b. Histidine
c. Aspartic acid
d. Valine
e. Leucine


99. The relationship between the ratio of acid to base in a solution and its
pH is described by the Henderson-Hasselbalch equation
pH = pK + log [base]/[acid]
The pK of acetic acid is 4.8. What is the approximate pH of an acetate solution
containing 0.2 M acetic acid and 2 M acetate ion?
a. 0.48
b. 4.8
c. 5.8
d. 6.8
e. 10.8

100. Since the pK values for aspartic acid are 2.0, 3.9, and 10.0, it follows
that the isoelectric point (pI ) is
a. 3.0
b. 3.9
c. 5.9
d. 6.0
e. 7.0

101. A 0.22 M solution of lactic acid (pKa 3.9) is found to contain 0.20 M
in the dissociated form and 0.02 M undissociated. What is the pH of the
solution?
a. 2.9
b. 3.3
c. 3.9
d. 4.9
e. 5.4

102. Which of the combinations of laboratory results below indicates compensated metabolic alkalosis?
a. Low PCO2, normal bicarbonate, high pH
b. Low PCO2, low bicarbonate, low pH
c. Normal PCO2, low bicarbonate, low pH
d. High PCO2, normal bicarbonate, low pH
e. High PCO2, high bicarbonate, high pH


103. The graph below shows a titration curve of a common biochemical
compound. Which of the following statements about the graph is true?
a. The compound has one ionizable function
b. The compound has three ionizable side chains
c. The maximum buffering capacity of the compound is represented by points A
and B on the graph
d. Point A could represent the range of ionization of an amino function
e. Points A and B represent the respective pKs of รก and side chain carboxyl groups


104. The pH of body fluids is stabilized by buffer systems. Which of the
following compounds is the most effective buffer at physiologic pH?
a. Na2HPO4, pKa5 12.32
b. NH4OH, pKa5 9.24
c. NaH2PO4, pKa5 7.21
d. CH3CO2H, pKa5 4.74
e. Citric acid, pKa5 3.09

105. Water, which constitutes 70% of body weight, may be said to be the
“cell solvent.” The property of water that most contributes to its ability to
dissolve compounds is the
a. Strong covalent bond formed between water and salts
b. Hydrogen bond formed between water and biochemical molecules
c. Hydrophobic bond formed between water and long-chain fatty acids
d. Absence of interacting forces
e. Fact that the freezing point of water is much lower than body temperature